Indahnya Kebersamaan
By: P. Hero OFM Cap
Tanggal 26 November 2011, sekitar pukul 13.30, sembilan sepeda motor bergerak meninggalkan halaman Gereja Paroki Salib Suci, Ngabang. Pengendaranya adalah OMK pusat paroki bersama pastor moderatornya. Jumlahnya sekitar 18 orang. Tujuan kepergian adalah stasi Ensiit, di kecamatan Kuala Behe. Stasi tersebut sedang dalam kegiatan membangun sebuah gedung gereja. Penduduk Ensiit semuanya beragama Katolik dengan jumlah 12 kepala keluarga. Kami ke stasi tersebut dalam rangka mengadakan baksos bersama umat setempat.
Perjalanan menuju stasi tersebut ditempuh dengan menggunakan sepeda motor dan perahu bermotor. Orang di kampung menyebutnya pepet. Dengan mengunakan pepet tersebut, jarak tempuh sekitar 2 jam sampai ke pangkalan. Sementara untuk menuju stasi ensiit, kami harus berjalan kaki lagi sekitar 15 menit.
Sesampai di stasi, kami disambut dengan keramahtamahan yang luar biasa. Seorang umat bergegas memanjat kepala dan menjatuhkan kelapa muda dengan bertubi-tubi. Kami pun dengan sukacita mengambil dan mengupas serta menegak air kelapa muda tersebut... ahhhh,, betapa segarnya. Ekspresi dan keceriaan OMK tidak terkatakan lagi.. Suasana menjadi ramai dengan tawa ria dan senda gurau. Demikian, keletihan tidak terasa lagi.
Malam hari, bersama dengan umat setempat, kami menikmati makan malam yang meriah. Lauk pauk dan sayur berlimpah. Terserah kepada siapa memilih yang mana yang menjadi menu kesukaan. Makan malam pun berlalu dengan penuh kegembiraan.
Setelah makan malam, kami berbincang-bincang tentang rencana yang akan dibuat pada keesokan harinya. Kami sepakat bahwa kegiatan diawali dengan perayaan ekaristi, karena esoknya adalah hari Minggu Adven I. Misa akan dimulai pada pukul 07.30. Lalu sesudahnya, bersama-sama dengan umat setempat bergotongroyong dalam mengerjakan bangunan gereja yang sedang dalam proses tersebut. Begitulah rencana di sepakati.
Minggu, 27 November 2011, pukul 08.00, perayaan Ekaristi dimulai. Perayaan Ekaristi itu berlangsung sekitar 1,5 jam. Kami mengadakan misa di rumah salah satu pengurus umat. Beruntung bahwa rumah tempat berlangsungnya misa itu lumayan besar sehingga cukup menampung umat yang hadir, kendati tetap berdesakan juga. Dalam homili singkat, pastor Hero OFM Cap antaralain mengatakan bahwa Adven yang sudah dimulai sekarang adalah masa antisipasi akan kedatangan Kristus yang kedua sekaligus persiapan batin juga dalam merayakan ulang tahun kelahiran Juru Selamat itu, yakni pada hari Natal. Dalam masa persiapan ini, kita diminta untuk menanti dengan aktif, yakni dengan berdoa dan mengamalkan atau mewujudnyatakan iman itu dalam tingkah laku sehari-hari. Keinginan umat dalam membangun sebuah Gereja juga dapat dilihat sebagai penantian yang aktif, hanya tetap diingatkan untuk terus-menerus membangun gereja yang hidup, yakni umat sendiri. Kalau umat sebagai Gereja yang hidup, aktif, maka kehidupan keberimanan akan semarak pula. Sebaliknya jika umat sebagai gereja yang hidup, loyo, maka ada gedung gereja juga tidak akan mengatakan apa-apa.
Setelah selesai perayaan Ekaristi, kami bersiap-siap untuk mengisi “kampung tengah”. Makan siang ini pun tidak jauh bedanya dengan makan malam sebelumnya. Meriah!! Makan siang ini juga bersama-sama dengan umat setempat.
Selesai menikmati makanan, kami beristirahat sejenak menenangkan apa yang sudah masuk “kampung tengah”. Sesudah itu kami bersiap-siap untuk “menggarap” gereja yang sedang dalam proses pembangunan. OMK yang bisa sedikit bertukang, membantu para bapak-bapak di bangunan gereja memasang reng dan pembatas agar seng bisa cepat dipasang. Sementara yang lain, seperti biasa,,,,,,,memindahkan pasir dari sungai ke bangunan gereja yang sedang dikerjakan. Demikian, gotong-royong tersebut berlangsung selama kurang lebih 2.5 jam.
Setelah beristirahat sejenak, akhirnya tiba waktunya untuk pamitan. Sebelum beranjak pulang, moderator OMK seraya mengucapkan terima kasih atas penerimaan yang luar biasa dari umat, juga kembali mengingatkan umat di Ensiit untuk tetap bersemangat dan tetap memelihara semangat kebersamaan sebagai satu komunitas umat beriman, saling mendukung agar iman semakin kuat dan pembangunan gereja bisa diselesaikan dengan baik. Umat diharapkan menghargai jerih payah, dan kemauan orang-orang muda (OMK) untuk datang membantu mereka. OMK tersebut sudah merelakan diri untuk datang, kendati harus berjalan kaki, sudah mengesampingkan keinginan-keinginan diri dan meluangkan waktu untuk ada bersama umat di Ensiit. Mudah-mudahan semua itu semakin mengobarkan semangat umat untuk lebih maju dalam iman sebagai orang Katolik... Bravo,,OMK dan umat Ensiiit..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar